STIESI Purwakarta Aktif Berpartisipasi dalam Workshop Nasional FORPTI Ke-10 Tahun 2025: Dorong Transformasi Mutu dan Akreditasi PTKIS

Purwakarta, 16 Agustus 2025 — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Indonesia (STIESI) Purwakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi dengan berpartisipasi aktif dalam Workshop Nasional Forum Operator Perguruan Tinggi Islam (FORPTI) Ke-10 yang berlangsung selama tiga hari, dari Rabu hingga Jumat, 13–15 Agustus 2025. Kegiatan ini mengusung tema strategis dan visioner: “Integrasi Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Akreditasi Sapto 2.0, dan Pelaporan PDDIKTI Menuju Akreditasi PTKIS yang Unggul Tahun 2025.” Workshop ini menjadi momentum penting bagi seluruh operator dan pengelola sistem informasi akademik untuk menyelaraskan langkah menuju akreditasi institusi yang unggul dan berdaya saing.

Dalam kegiatan tersebut, STIESI Purwakarta diwakili oleh Bapak Eka Ahadiyat Suryana, S.Sos., M.E., yang menjabat sebagai Kepala Bagian Akademik sekaligus Operator PDDIKTI kampus. Kehadiran beliau mencerminkan keseriusan STIESI Purwakarta dalam mengintegrasikan sistem penjaminan mutu internal dengan pelaporan eksternal yang akurat dan berbasis data. Sebagai institusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai syariah dan profesionalisme, STIESI Purwakarta melihat workshop ini sebagai wadah strategis untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan regulasi pendidikan tinggi yang semakin kompleks.

Workshop dibuka secara resmi oleh Ketua FORPTI, Bapak Ubun Bunyamin, S.Pd., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif dan berbasis mutu. “Kita tidak hanya bicara teknis pelaporan, tetapi juga tentang transformasi budaya mutu di perguruan tinggi. Operator bukan sekadar pelaksana teknis, tetapi juga garda terdepan dalam menjaga integritas data dan mendukung kebijakan akademik,” ujar beliau dengan penuh semangat. Sambutan tersebut menjadi pengingat bahwa peran operator kini semakin strategis dalam menentukan arah dan keberhasilan akreditasi institusi.

Materi pertama yang disampaikan oleh Prof. Imas Maesaroh, M.Lib., Ph.D., Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus Senior Product Implementator SEVIMA, mengangkat topik “Strategi Sukses Automasi Akreditasi PT & PS Berbasis Data.” Dalam paparannya, Prof. Imas menjelaskan bahwa automasi akreditasi bukan sekadar digitalisasi proses, tetapi juga transformasi paradigma dalam pengelolaan data akademik. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan dashboard analitik, integrasi sistem informasi, dan validasi data secara berkala untuk memastikan bahwa proses akreditasi berjalan efisien, transparan, dan sesuai standar BAN-PT maupun LAM.

Materi kedua yang sangat relevan dengan tema utama dibawakan oleh Dr. H. Asep Iwan Setiawan, M.Ag., AMC., selaku Ketua Prodi Haji dan Umroh UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus Asesor BAN-PT dengan mengambil fokus pada “Integrasi Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Akreditasi Sapto 2.0, dan Pelaporan PDDIKTI.” Beliau menguraikan bahwa integrasi antara sistem penjaminan mutu internal (SPMI), pelaporan PDDIKTI, dan sistem akreditasi Sapto 2.0 merupakan kunci dalam membangun institusi yang unggul. Ia juga menyoroti pentingnya peran operator dalam menyusun dokumen evaluasi diri, laporan kinerja program studi, dan data pendukung lainnya yang menjadi fondasi dalam proses akreditasi. Menurutnya, tanpa integrasi dan sinergi antara unit akademik dan operator, akreditasi unggul hanya akan menjadi slogan.

Materi ketiga mengenai “Digitalisasi Pelaporan Perguruan Tinggi” dipaparkan oleh Bapak Devid Hardi, CEO Suteki Technology. Ia memperkenalkan berbagai solusi digital berbasis cloud dan AI yang dapat membantu perguruan tinggi dalam menyusun laporan akademik, keuangan, dan kelembagaan secara real-time dan terintegrasi. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami pentingnya interoperabilitas sistem, keamanan data, dan efisiensi proses pelaporan. Bapak Devid juga menekankan bahwa digitalisasi bukan hanya soal perangkat lunak, tetapi juga tentang kesiapan SDM dan perubahan budaya kerja di lingkungan perguruan tinggi.

Sesi keempat menghadirkan Bapak Akrom Abdullah, Kasubtim Data dan Sistem Informasi Madrasah, GTK dan PTKI, yang membahas “Pengelolaan Data EMIS 4.0 PTKI.” Ia menjelaskan bahwa EMIS 4.0 merupakan sistem informasi yang dirancang untuk mendukung pengelolaan data pendidikan Islam secara komprehensif dan terintegrasi. Dalam konteks PTKI, EMIS 4.0 menjadi instrumen penting dalam pelaporan kelembagaan, akademik, dan keuangan yang selaras dengan PDDIKTI. Bapak Akrom juga menekankan pentingnya validasi data dan pelatihan berkelanjutan bagi operator agar sistem ini dapat berjalan optimal dan mendukung kebijakan berbasis data.

Materi kelima berupa “Klinik PDDIKTI” dipandu oleh Bapak Dr. Asep Ganjar S., S.Sos., S.Pd.I., M.Pd.I., C.QAP., selaku Sekretaris FORPTI. Sesi ini menjadi ruang konsultasi teknis bagi para operator, termasuk STIESI Purwakarta, untuk menyelesaikan berbagai kendala pelaporan dan sinkronisasi data. Dalam sesi klinik ini, peserta diberikan simulasi langsung tentang cara mengatasi error pelaporan, sinkronisasi data mahasiswa, dan pengelolaan riwayat dosen. Klinik ini menjadi sangat bermanfaat karena memberikan solusi praktis dan langsung dapat diterapkan di institusi masing-masing.

Materi terakhir yang tak kalah penting disampaikan oleh Bapak Agus Gumilar, S.T., M.Kom., Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu dan Pengendalian PT LLDIKTI Wilayah 4. Ia membahas “Kebijakan, Penerapan dan Penggunaan PISN” sebagai instrumen baru dalam pemantauan mutu institusi secara nasional. PISN (Penomoran Ijazah dan Sertifikat Profesi Nasional) dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja perguruan tinggi berdasarkan data PDDIKTI dan indikator mutu lainnya. Dalam paparannya, Agus Gumilar menekankan bahwa PISN akan menjadi acuan utama dalam penilaian kelembagaan dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah.

Partisipasi STIESI Purwakarta dalam workshop nasional ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem akademik dan pelaporan digital kampus. Dengan bekal pengetahuan, jejaring, dan praktik terbaik yang diperoleh selama tiga hari penuh, STIESI Purwakarta siap untuk melangkah lebih jauh dalam mewujudkan akreditasi institusi yang unggul, berdaya saing, dan berlandaskan nilai-nilai syariah. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa transformasi mutu pendidikan tinggi tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan seluruh elemen kampus secara sinergis dan berkelanjutan.

 

Written by