Garut, 15 November 2025 – Kelompok 8 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kolaborasi Dosen Nasional Tahun 2025 berhasil melaksanakan kegiatan pelatihan bertajuk “Pelatihan Pemasaran Online untuk Produk-Produk Unggulan PKK dan Kader Posyandu” di Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada tanggal 14-15 November 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi antar dosen dari berbagai perguruan tinggi untuk memberdayakan masyarakat pedesaan melalui pendidikan dan keterampilan praktis, dengan fokus pada peningkatan ekonomi lokal melalui pemasaran digital. Diikuti oleh sekitar 50 peserta aktif dari kelompok PKK dan kader Posyandu setempat, kegiatan ini menarik antusiasme tinggi, terutama saat sesi kuis interaktif tentang materi dan pembagian hadiah menarik.

Tim PKM yang terdiri dari para dosen berpengalaman, yaitu Ramadhani Hamzah, S.Si, M.M. dari STIE Bisnis Indonesia, Dr. Sofia Maulida, S.E., M.M. dari STIE Tri Bhakti, Dr. Hj. Rina Nurhayati, S.Sos., M.Si. dari STIES Indonesia Purwakarta, Jalaludin, S.E., M.E. dari STIES Indonesia Purwakarta, serta Dr. Enny Diah Astuti, M.M. dari Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi, memandu peserta melalui materi yang komprehensif dan aplikatif. Kolaborasi ini melibatkan dosen dari institusi berbeda untuk saling melengkapi keahlian, mulai dari pemasaran hingga teknologi informasi, sehingga pelatihan menjadi lebih holistik. Peserta, yang sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga dan kader kesehatan, datang dengan latar belakang beragam, dari petani hingga pengrajin, yang sebelumnya mengandalkan pemasaran tradisional seperti pasar lokal.

Pelatihan dimulai dengan pengenalan manfaat pemasaran online, seperti jangkauan pasar yang lebih luas dan biaya yang efisien, diikuti oleh pembahasan berbagai media pemasaran digital seperti Instagram, Facebook, dan marketplace online. Fokus utama adalah teori dasar, termasuk teknik SEO (Search Engine Optimization) dan penggunaan konten visual untuk menarik pelanggan. Peserta diajak praktik langsung membuat akun media sosial dan posting sederhana, yang disambut dengan tawa dan diskusi antusias. Dengan strategi pemasaran yang efektif, analisis target audiens, serta contoh-contoh promosi melalui cetak seperti brosur dan flyer, serta online seperti iklan berbayar dan kolaborasi influencer. Metode pelatihan meliputi presentasi interaktif, demonstrasi praktis menggunakan perangkat digital, serta sesi diskusi kelompok untuk berbagi pengalaman, yang membuat peserta merasa terlibat langsung.

Salah satu peserta, Ibu Siti Solihah, kader Posyandu Desa Karyamekar, menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat: “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Sebelumnya, kami kesulitan memasarkan produk kami secara luas, tapi sekarang kami tahu cara menggunakan media sosial dan platform online. Terima kasih tim PKM atas ilmunya, semoga ini bisa meningkatkan ekonomi keluarga kami.” Sambutan serupa datang dari peserta lainnya, seperti Ibu Santi, anggota PKK, yang mengatakan, “Saya belajar banyak tentang strategi promosi yang bisa langsung diterapkan untuk produk kerajinan tangan kami. Kuisnya seru dan hadiahnya motivasi tambahan!” Tim PKM juga memberikan testimoni; Jalaludin menyatakan, “Kami senang melihat antusiasme peserta. Kolaborasi ini tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tapi juga membangun jaringan untuk pengembangan berkelanjutan.”

Suasana kegiatan yang dikelilingi kabut tipis sore hari dan pemandangan pegunungan yang indah menambah kesan mendalam, menciptakan atmosfer belajar yang inspiratif di tengah keindahan alam Garut. Meskipun cuaca hujan mendung, hal itu tidak mengurangi semangat peserta yang datang dari berbagai dusun di desa tersebut. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari kepala desa setempat, yang hadir pada pembukaan untuk memberikan motivasi dan menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung inisiatif serupa. Tantangan seperti keterbatasan akses internet di desa diatasi dengan simulasi offline dari tim PKM.

Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, seperti peningkatan pendapatan keluarga melalui penjualan produk unggulan desa seperti kerajinan tangan, hasil pertanian organik, dan olahan makanan tradisional. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan perguruan tinggi, PKM ini menjadi model bagi kegiatan serupa di wilayah lain, mendorong pemberdayaan masyarakat melalui teknologi digital. Penutupan kegiatan ditandai dengan foto bersama dan komitmen peserta untuk menerapkan ilmu yang didapat, menandai langkah maju menuju ekonomi desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
