Profil KKN Tematik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di STIES Indonesia Purwakarta merupakan mata kuliah berbobot 4 SKS yang dirancang sebagai bentuk pengabdian masyarakat berbasis akademik dan praktik lapangan. KKN menjadi wahana strategis bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi secara langsung dalam konteks sosial, ekonomi, dan kelembagaan yang nyata. Program ini menekankan integrasi antara teori yang diperoleh di ruang kuliah dengan dinamika kehidupan masyarakat, khususnya dalam rangka pemberdayaan ekonomi lokal, peningkatan tata kelola kelembagaan, dan penguatan kapasitas sosial.

Mahasiswa yang mengikuti KKN akan ditempatkan dalam kelompok lintas program studi dan ditugaskan di desa, komunitas, UMKM, koperasi, atau lembaga mitra lainnya yang telah diseleksi oleh institusi. Selama periode pelaksanaan (biasanya 30 hari), mahasiswa diwajibkan melakukan observasi lapangan, identifikasi masalah, pemetaan potensi, serta merancang dan melaksanakan program kerja berbasis kebutuhan lokal. Program kerja dapat berupa pelatihan manajemen keuangan, digitalisasi pencatatan usaha, penyusunan laporan keuangan sederhana, edukasi literasi syariah, pendampingan koperasi, atau penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat.

Setiap kelompok KKN wajib menyusun proposal kegiatan, logbook harian, laporan akhir, dan presentasi hasil kegiatan yang dinilai berdasarkan indikator keberhasilan program, partisipasi masyarakat, keberlanjutan dampak, serta kemampuan mahasiswa dalam menerapkan pendekatan ilmiah dan etis. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan, mitra institusional, dan tim penilai institusi dengan bobot evaluasi yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

KKN di STIES Indonesia Purwakarta juga menjadi sarana pembentukan karakter mahasiswa yang berintegritas, komunikatif, dan solutif. Mahasiswa dilatih untuk berinteraksi secara profesional dengan berbagai pemangku kepentingan, memahami regulasi lokal, serta mengedepankan prinsip keadilan sosial dan keberpihakan terhadap kelompok rentan. Dalam konteks kelembagaan, KKN berfungsi sebagai jembatan antara kampus dan masyarakat, sekaligus sebagai instrumen evaluatif terhadap relevansi kurikulum dengan kebutuhan riil lapangan.

Secara kelembagaan, KKN mendukung visi STIES Indonesia Purwakarta sebagai institusi pendidikan tinggi yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi syariah, penguatan tata kelola kelembagaan, dan pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat. Dengan bobot 4 SKS, mata kuliah ini menuntut komitmen penuh mahasiswa dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan dan refleksi akademik.

Written by